Tribratanews.sultra.polri.go.id – Kepala Kepolisian Daerah Sulawesi Tenggara Brigjend Pol Andap Budhi Revianto, S.IK bersama Karo Ops Kombes Pol Subnedih dan Dir Binmas Kombes Pol Erfan Prasetyo melakukan kunjungan kerja di Polres Kolaka, Selasa 6 Maret 2018, dalam rangka evaluasi pelaksanaan Operasi mantap praja di wilayah hukum Polres Kolaka.
Dalam arahan yang diberikan di Aula Kemitraan Polres Kolaka, Kapolda memaparkan potensi konflik yang harus dan patut diwaspadai dalam Pemilihan Kepala Daerah. Beberapa potensi konflik tersebut yakni profesionalitas penyelenggara pemilu, rekrutmen PPK dan PPS Kabupaten Kolaka pada saat rekrutmen, karakteristik masyarakat terkait adanya fanatisme yg tinggi mudah terpengaruh politisasi SARA, politik uang dan pengaruh miras.
“Potensi yang harus diperhatikan yakni kondisi geografis, Adanya keterlambatan pendistribusian logistik karna jarak TPS yang jauh dan tdk dapat dilalui dgan jalur darat, ganguan kamtibmas yg di dominasi oleh kejahatan konfesional, riwayat konflik antar pemuda serta isu SARA terhadap Paslon, ” tegas Kapolda.
Kepada personel yang bertugas agar selalu update perkembangan situasi terkini sepertinya memanasnya situasi politik serta penyerangan rumah ibadah dan tokoh agama oleh orang gila dan persekusi terhadap tokoh agama dan ulama. Untuk menindaklanjuti perkembangan situasi sesuai dengan arahan Kapolri diharapkan agar menggandeng tokoh masyarakat, TNI, tokoh agama, dan tokoh adat dalam menciptakan pilkada yg kondusif dan damai.
Selain itu Kapolda menambahkan agar membuat mapping kerawanan untuk mengatur kekuatan pengamanan personel Polres Kolaka pada saat Pilkada, melakukan cipta kondisi guna menekan terjadinya tindak pidana dan inisiatif mengumpulkan Panwaslu, KPU, dan bakal calon Bupati serta tim sukses guna mengkoordinasikan jadwal kampanye paslon agar tidak bertabrakan.
“Ingatkan kepada PPK, PPS dan KPPS, untuk netralitasnya pada pelaksanaan pilkada 2018 serta membuat Komitmen Paslon, Parpol siap terpilih dan tdk terpilih pada Pilkada dan menggalang media untuk tolak isu-isu negatif tentang pilkada,” ungkap Brigjend Andap.
Brigjend Andap berharap personel dalam penanganan isu dilakukan secara profesional dan prosedural dan menggalang tokoh-tokoh yg bisa mendiginkan suasana serta bekerja dengan semaksimanl mugkin dengan sebaik-baiknya, Komitmen dan konsisten terhadap pekerjaan.