Bhabinkamtibmas Sukses Ajak Warga Desa Binaannya, Beralih Menjadi Pembuat Gula Aren

Tribratanews.sultra.polri.go.id – Senyum bahagia begitu terpancar diraut wajah Brigadir Polisi, Arzi, SH. Bhabinkamtibmas Desa Mata Baho dan Desa Pasir Putih, Kecamatan Wawonii Barat, Kabupaten Konawe Kepulauan (Konkep). Sukses mengubah pemikiran masyarakat di Desa Mata Boho, yang tadinya mengolah air aren menjadi minuman keras (miras) tradisional jenis “Saguer”, kini diolah menjadi gula aren (gula merah).

Terobosan baru ini, diterapkan Brigadir Arzi, setelah ia diberi amanah baru oleh Polres Kendari, menjadi Bintara Pembinanaan dan Keamanan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas), di Mata Baho dan Pasir Putih. Meski belum semua warga Desa Mata Baho menerapkan pola polisi berpangkat tiga bengkok dipundaknyanya itu, miras tradisional, menjadi gula aren, dirinya optimis secara berlahan warganya akan mengikuti niat baiknya.

“Kurang lebih sudah 3 bulan saya jadi Bhabinkambtibmas, di Desa Mata Baho dan Pasir Putih. Saya selalu tekankan kepada masyarakat di desa binaan saya. Untuk tidak menjual lagi miras tradisional. Agar mengolah minuman tradisional tersebut menjadi gula aren. Meski baru satu warga yang berbuat. Tapi alhamdulillah berhasil,” kata Bhabinkamtibmas Desa Mata Baho dan Desa Pasir Putih, Brigadir Polisi Arzi, SH, Selasa, (29/5).

Sementara itu, salah satu warga Desa Mata Mata Baho, Dusun III, La Mbolosi bersama istrinya mengaku, sudah mengolah gula aren ini sejak beberapa pekan lalu. Kata dia, dalam 1 jergen 5 liter miras tradisional bisa menghasilakan 3 potong gula aren. “Sudah adami juga yang kita jual. 10.000 perpotongnya. Tapi alhamdulillah kami sudah beralih, yang tadinya kami jual miras tradisional, sekarang kita sudah bisa bikinkan gula merah. Meski dalam 1 jergen hanya menghasilakan 3 potong gula dengan harga Rp. 30.000. Kalau dulu kita jual miras tradisioanal 1 jergen Rp.50.000,” katanya

Tinggalkan Komentar