Pasca penemuan Jasad Harmawati, berhembus kabar tidak sedap bahwa korban dibunuh oleh kekasihnya sendiri. Harma yang merupakan Alumni SMAN 1 Konsel (Tinanggea) tidak pernah cerita apapun terkait hubungannya dengan laki-laki kepada pihak keluarga.
“Terakhir dia pulang saat lebaran idul fitri. Tidak pernah cerita apapun tentang hubungannya dengan laki-laki, tapi kami keluarga tahu bahwa ada pacarnya Brimob di Makassar,” tutur paman korban, Rahman Rahim.
Diketahui, Harma merupakan anak satu-satunya, ayah nya telah lama berpulang, sedangkan Ibu kandungnya Sitti Asia (61) dalam keadaan sakit-sakitan. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari Sitti berjualan dan memiliki warung depan rumahnya.
“Mamanya sakit-sakit tensi, tidak tahan stress,” tambah Rahman. Sebelumnya, pihak keluarga enggan untuk memberitahu kepada Sitti perihal penyebab kematian Harma, namun ternyata Sitti bermimpi dan didalam mimpinya ia mendapatkan pertanda bahwa anaknya telah tiada.
Sebelum melanjutkan kuliah di Stikkes Syech Yusuf Gowa, Harma sempat kuliah di Jurusan Kebidanan, Stikkes Avicenna Kendari pada Tahun 2012 setelah dirinya lulus dari SMAN 1 Konawe Selatan. Pindah ke Makassar merupakan keinginan Harma secara pribadi, ia pun sempat kerja di Bosowa, salah satu perusahaan besar setelah lulus kuliah disana.
Mengenai informasi lebih dalam perihal penyebab kematian Harmawati kepada Kapolres Konsel AKBP Hendrik Widyana yang telah berkoordinasi sebelumnya dengan Polda Sulawesi Selatan.
“Berdasarkan informasi penyebab kematiannya, ini terkait hubungan asmara. Pelakunya adalah oknum anggota Polres Bone dan telah menyerahkan diri,” terang Hendrik saat memberikan keterangan kepada media di Rumah Jabatannya, Rabu (17/8/2016).
Jenazah Harma tiba di rumah duka, Kelurahan Tinanggea, Kecamatan Tinanggea pada Rabu (17/8/2016) sekitar pukul 20.00 Wita Dengan menggunakan mobil ambulance RSUD Tenriawaru, Kabupaten Bone. Jenazah sudah disimpan dalam peti mati.
Setelah di Sholatkan, tepat pukul 20.30 Wita jenazah korban di antar ke Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kelurahan Tinanggea untuk di makamkan. Sekitar 300 warga Tinanggea yang melayat kerumah duka turut mengantar Harmawati menuju pembaringan terakhirnya menghadap sang ilahi.