Angin kencang menimbulkan badai gelombang setinggi 1,5 hingga 2 meter terjadi hari Senin (30/1) mulai pukul 9 pagi hingga sore hari menyebabkan terganggunya lalu lintas laut, dan diwilayah daratan timbul kemacetan akibat penumpukan kendaraan dibeberapa ruas jalan di kolaka akibat pohon tumbang. Sementara itu diwilayah Kolaka Timur, sebuah antena pemancar milik Pemda Koltim roboh dan beberapa pohon juga tumbang.
Demi keselamatan penumpang, Kapolres Kolaka dengan segera melakukan koordinasi dengan BMKG ,Syahbandar dan penyelengara jasa angkutan laut untuk sementara waktu menghentikan/ menunda pemberangkatan kapal penumpang/ kapal feri baik yang dari maupun yang menuju Kolaka.
Hal ini didukung oleh peringatan yang dikeluarkan oleh pihak BMKG untuk tidak berlayar sampai situasi membaik. Imbasnya terjadi penumpukan penumpang dari daerah (calon penumpang yang sudah terlanjur masuk pelabuhan tidak dapat berangkat.
Untuk membantu para penumpang yang sementara terlantar, Polres Kolaka membuat tenda peleton di Pelabuhan dan membantu menyediakan bantuan medis.
Kapolres Kolaka AKBP Darmawan Sik mengatakan sampai sejauh ini kapal sebanyak 4 unit tidak berani berlayar dikarenakan tinggi gombang antara 1,5 sampai 2 meter dengan kecepatan angin antara 5 sampai 20 knot sehingga kami bersama pihak Syahbandar menghimbau untuk menunggu membaiknya cuaca. “Alhamdulillah sampai saat ini tidak ada korban dan sampai para penumpang kapal masih sabar menunggu situasi cuaca, kami bersama stake glholder lainnya berupaya membantu masyarakat semaksimal mungkin”, tutur Darmawan, sapaan Kapolres Kolaka.