
Wanita yang biasa dipanggil Tema, saat ini dalam keadaan lemah tak berdaya terbaring di UGD Rumah Sakit Umum Daerah Kota Kendari. Tim dokter juga sudah melakukan serangkaian pertolongan pertama pada gadis berusia 25 tahun itu. Namun secara resmi tim Dokter belum bisa mempublikasi penyebab atau gejala penyakit yang dialami oleh Tema.
Wanita tersebut harus terbaring di RSUD Kota Kendari bermula dari laporan warga Kelurahan Kadia, Kecamatan Bende. Disaat itu Babinkamtibmas Polres Kendari Bripka M Kundoro Sh bersama Rukun Perempuan Sultra dan TKS saat melihat kondisi wanita itu langsung mengambil tindakan, menghubungi mobil ambulance Rumah Sakit Bhayangkara untuk dibawah Ke RSUD Kota Kendari.
Bripka M Kundoro menuturkan bahwa saat melihat itu wanita kondisinya sangat memprihatinkan, tidak terawat dan belum makan sekitar satu Minggu lamanya. Hanya beralaskan kardus ditemani sekumpulan kotoran sampah.
“Pada saat ke lokasi anak ini dalam keadaan lemah tak bisa bergerak, tubuhnya dipenuhi kotoran, sangat tidak terawat,” kisah Kundoro.
Melihat kondisi korban Kundoro bersama Rukun Perempuan Sultra tanpa berpikir panjang langsung menghubungi Dirut RSUD Kota Kendari, Kamis (13/10) sekitar pukul 12.00 wita. Beruntung Dirut RSUD Kendari itu langsung merespon panggilan Bripka Kundoro bersama kawan-kawan dari Rukun Perempuan Sultra, tanpa melihat unsur keterbelakangan dari wanita itu.
“Kita ucapkan terima kasih pada Direktur Rumah Sakit ini, telah mau merespon panggilan kami. Meskipun anak ini sebatang kara tidak memiliki orang tua,” jelas anak mantan purnawirawan Polri itu.
Petugas Polisi sekaligus penyiar radio tersebut membeberkan bahwa tim dokter umum yang merawat tome menemukan Gejala saspec B20 atau biasa disebut dengan istilah gejala HIV pada dirinya.
“Itu baru gejala ya, tapi yang paling penting Dokter dan Direktur RSUD sudah merespon kami dengan baik. Saya hanya berharap gadis ini dapat menjalani perawatan maksimal dan profesional, agar saudara kita ini kembali sama kita,” tuturnya.
Polisi Multitalenta itu berharap jika tema masih memiliki keluarga, keluarga tersebut untuk tidak tinggal diam dengan yang dialami tema saat ini. Mari bersama-sama membantu dan merasakan penderitaan Tema saat ini.
Sementara Yayasan Rukun Perempuan Sultra Helni Setiawan menceritakan bahwa Tema, sebelum dilarikan di Rumah Sakit sempat diberi pertolongan pertama, dimandikan oleh warga. Namun lanjutnya, setelah dimandikan korban diletakan dipinggir kali Kadia dengan ditutupi oleh sarung dan sampah kardus. Bahkan orang sekitar yang lewat dijalan tersebut mengira gadis itu sudah meninggal dunia.
Atas bantuan beberapa pihak, Helni mengisahkan bahwa anak itu Sebatang Kara tidak ditemukan adanya kartu domisili, alamat tempat tinggal pada dirinya. Selain itu kata Helni, mendapatkan informasi bahwa anak itu selalu dalam kesendirian tak makan dalam waktu lama, sehingga kondisi tubuhnya kurus, lemah terbaring tak berdaya.
“Untuk biaya administrasi kami dari Rukun Perempuan, Babinkamtibmas dan TKS akan mengurusnya. Kami juga berharap agar Dirut bisa membantu perawatan anak ini seperti pasien lainnya, kasian anak ini tidak punya rumah, hanya tidur dijalan dan tidak pernah makan apalagi sma sekali tidak berkeluarga,” sedianya.
Wanita yang tidak memiliki tempat tinggal itu berdasarkan hasil pemeriksaan awal dari Tim Dokter menurut Helni, anak ini harus mendapatkan perawatan intensif dikarenakan ditemukan gejala HIV sehingga harus di isolasi dan masih harus menjalani perawatan khusus di Rumah Sakit.