Biro Sumber Daya Manusia (SDM) Polda Sulawesi Tenggara (Sultra) menggelar kegiatan Upaya Penanggulangan Radikalisme bagi Pegawai Negeri pada Polri (PNPP) di lingkungan Polda Sultra

Tribratanews.sultra.polri.go.id – KENDARI – Kegiatan tersebut dilaksanakan di Aula Dhacara Polda Sultra, pada Rabu, 17 September 2025, dimulai pukul 09.00 Wita hingga selesai yang dihadiri oleh Pejabat Utama Polda Sultra, diawali dengan laporan ketua Pelaksana, Kepala Bagian Perawatan Personel Polda Sultra, Kompol Adeng Supriatna, S.H., M.M. Dalam laporannya menyampaikan maksud dan tujuan kegiatan ini untuk memberikan pengetahuan dan pencerahan kepada pengawai Negeri Pada Polri PNPP selaku aparatur negara untuk tidak terpapar paham radikalisme di lingkungan Polri.
Acara dibuka langsung oleh Bapak Karo SDM Polda Sultra, Kombes Pol Dr. Arief Fitrianto S.H., S.I.K., M.M., diikuti oleh sebanyak 250 peserta yang terdiri dari 100 personel lulusan Bintara Polri Tahun 2024/2025 dan 150 perwakilan dari Satker Mapolda Sultra.

Dalam sambutannya, Bapak Kapolda Sultra Didik Agung Widjanarko, S.I.K.,M.H. yang dibacakan oleh bapak Karo SDM menekankan bahwa radikalisme merupakan ancaman serius bagi keamanan negara dan ketertiban umum. “Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman mendalam kepada para anggota Polda Sultra mengenai bahaya radikalisme, serta meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi paham radikal yang bisa merusak persatuan dan kesatuan bangsa,” ungkapnya.
Adapun narasumber yang hadir Adalah sebaghai berikut :
A. Ustad Dr. Ali Fauzi Manzi M.Pd.I. Merupakan pemateri Lingkar Perdamaian.
B. Kombes Pol Masjaya, S.Ag.,M.Si ( Kasatgaswil Sultra Densus 88 AT Polri )
C. Ustad Dr. Danial Lc, M.Thi., ( Direktur Ma’had Al-Jamiah IAIN Kendari
D. Pemateri Internal (Dit Intelkan dan Propam Polda Sultra
Kali ini Polda Sultra menghadirkan salah satu narasumber yang sangat kompeten dalam Upaya penanggulangan radikalisme sekaligus sebagai dosen di beberapa universitas di Jawa Timur. Ia adalah Ustadz Dr. Ali Fauzi Manzi M.Pd.I. yang memberikan pemahaman bahwa paham-paham radikalisme bisa memapar siapa saja, baik dari berbagai kalangan profesi maupun latar belakang dari perspektif agama, Sosial maupun Ekonomi dan bagaimana agama sering kali disalahgunakan oleh kelompok-kelompok radikal untuk menyebarkan ideologi yang bertentangan dengan nilai-nilai kebangsaan.

Selain itu, dari Polda Sultra materi dibawakan oleh Pemateri Internal dari Ditintelkam Polda Sultra, turut berbicara mengenai peran intelijen dalam mendeteksi dan menangkal aktivitas radikal di masyarakat. Menurutnya, deteksi dini dan penanganan yang cepat adalah kunci untuk mencegah aksi radikalisme berkembang menjadi tindakan terorisme.

Kompol Muh. Faried El Farouk, S. H. I., M.M., yang merupakan Kasubbidwaprof Bidpropam Polda Sultra, juga memberikan paparan terkait dengan pentingnya disiplin dan integritas personel kepolisian dalam menjalankan tugasnya, terutama ketika menghadapi ancaman radikalisme yang dapat menyusup ke berbagai elemen masyarakat.
Radikalisme adalah paham yang berbahaya karena dapat mengarahkan seseorang atau kelompok untuk melakukan tindakan ekstrem yang merusak. Radikalisme sering kali didorong oleh interpretasi yang sempit dan keras terhadap ideologi tertentu, baik itu agama, politik, atau sosial. Bahaya utama dari radikalisme adalah bahwa paham ini dapat merusak tatanan masyarakat, mengganggu stabilitas negara, dan menciptakan ketidakpercayaan antarwarga negara.

Polda Sultra terus berkomitmen untuk menjaga keamanan dan stabilitas dengan meningkatkan pemahaman dan kewaspadaan terhadap bahaya radikalisme melalui kegiatan-kegiatan seperti ini. Penanggulangan radikalisme harus dilakukan secara berkelanjutan dan melibatkan seluruh elemen masyarakat demi terciptanya keamanan nasional yang kokoh.