Tribratanews.sultra.polri.go.id-Nuraedi (32) warga Dusun 1 Desa Puurau Kecamatan Ngapa Kabupaten Kolaka Utara (Kolut) akhir-akhir ini diduga mengalami kejadian diluar nalar manusia sepulang dari Kota Jember, Jawa Timur (Jatim) dalam rangka pelatihan Tanaman Kakao. Ia nekat mengakhiri hidupnya lantaran kerap dihantui bisikan mahluk halus agar membunuh dirinya sendiri.
Kapolsek Ngapa, Ipda Adianto,SH saat di temuai oleh media Tribratanewspolreskolut.com gamblang menjelaskan kejadian yang dialami Nuraedi usai divonis meninggal setelah menyobek perutnya dirinya sendiri menggunakan sebilah parang pukul 13.00 wita, tujuh hari lalu. Dari rangkuman keterangan saksi yang dilakukan unit Intelakm Polsek Ngapa, Ipar korban bernama Rahmawati (27) warga Dusun 1 Desa Puurau mengutarakan jika korban mengalami kelainan sekembalinya dari Jember. “Sering berbicara sendiri dan dalam tidurnya korban sering berbicara sendiri mengatakan ” bunuh Ketua LEM”, ucap Adianto mengutip pernyataan Rahmawati, Selasa (5/6).
Bisikan itu diteriakkan korban kepada dirinya sendiri karena pria tersebut saat ini yang menjabat ketua LEM itu di desanya. Sementara itu introgasi terhadap istri Nuraedi yakni Isdayanti mendukung pernyataan itu dimana suaminya kerap meminta dirinya untuk mencarikan orang pintar (dukun) mengobati kelaianan yang dialami suaminya itu. Meski demikian, korban selalu menolak jika sudah ada dukun yang dipertemukan dengannya untuk diobati.
Lantaran kerap dihantui desakan bisikan itu, sudah tiga hari belakangan ini Nuraedi kerap mendatangi kerabat keluarganya serta tetangganya untuk meminta maaf atas segala kesalahannya sembari menyodorkan telapak tangannya agar dijabat. “Maafkan saya jika selama ini ada kesalahanku,” ucap Nuraedi yang dikutip istrinya di harapan penyidik.
Meski bisikan itu terus menghantuinya setiap malam, Nuraedi mencoba mengimbangi imannya dengan shalat di masjid dan meminta maaf ke seluruh jamaah masjid. Akan tetapi ketakutan itu selalu dialami korban yang diikuti rasa kesakitan agar membunuh dirinya sendiri. “Penyelidikannya baru kami rampungkan usai korban meninggal karena keluarganya masih tertutup saat kejadian,” bebernya.
Perilaku nekat mengakhiri nyawa sendiri mulanya diketahui mertua korban bernama Sainuddin (60). Hari itu pukul 07.30 wita menjumpai korban masuk ke dapur rumahnya dan menyambar sebuah pisau. Tidak berpikir lama, Nuraedi langsung menghujamkan benda runcing itu menyobek perutnya hingga terkapar di lantai. “Mertuanya teriak memanggil istrinya dan tetangga berdatangan,” tuturnya.
Korban lantas dilarikan ke Puskesmas Lawolatu sebelum akhirnya dirujuk ke RSUD Djafar Harun karena alami kritis. Tetapi sayang, Nuraedi menghembuskan nafas pukul 13.00 wita karena alami infeksi akibat pisau yang menembus perutnya. “Murni bunuh diri menggunakan parang. Korban sudah diserahkan ke pihak keluarga dan dimakamkan di TPU Padaelo Kelurahan Lapai Kecamatan Ngapa pukul 16.10 wita,” pungkasnya.