Hina Presiden dan Polri, Guru SMA di Wakatobi Dijemput Penyidik Mabes Polri

Diduga karena postingannya di media sosial (Medsos) menghina Presiden RI dan Institusi Polri, guru Penjaskes SMA Negeri 4 Wangiwangi, dijemput empat orang penyidik Bareskrim Mabes Polri di sekolah, Rabu (24/8/2016) sekitar pukul 8.30 Wita.
Berdasarkan informasi yang di himpun, saat ini guru bernama Armil tersebut telah diterbangkan dengan pesawat reguler menuju kota Kendari, untuk selanjutnya diterbangkan menuju Jakarta sekitar pukul 18.00 Wita untuk menjalani pemeriksaan di Bareskrim Mabes Polri.
Kapolres Wakatobi, AKBP Didik Supranoto membenarkan penjemputan guru SMAN 4 Wakatobi, Armil oleh penyidik Bareskrim Polri akibat postingan guru tersebut di medsos diduga telah menghina Presiden RI dan Institusi Polri.
Namun mengenai isi postingan guru bersangkutan, Didik Supranoto tidak bisa menjelaskan secara rinci karena yang menangani kasus tersebut adalah Bareskrim Mabes Polri.
“Saya tidak tahu persis apa isi postingan guru tersebut diakun Facebook-nya karena penyidik dari bareskrim Mabes Polri tidak menjelaskan secara rinci isi postingannya, yang intinya itu guru bersangkutan diduga menghina Presiden dan institusi Polri,” kata Didik Supranoto saat ditemui di ruangannya.
Ia menghimbau kepada seluruh masyarakat Wakatobi agar jangan pernah memosting kata maupun gambar medsos yang menghina atau menjelek-jelekan seseorang maupun institusi karena saat ini sudah ada Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).
Saat dikonfirmasi orang tua Armil, La Ode Amidu di kediamannya di Desa Liya Bahari, Kecamatan Wangiwangi Selatan mengaku sangat kaget ketiga dihubungi oleh Kepala Sekolah agar segera membawa pakaian Armil karena dia di tahan oleh Polisi di Sekolah.
“Terakhir saya ketemu dengan Armil di ruangan kantor sekolah karena saya membawa pakaian untuk anak saya, namun hingga sekarang saya belum mendapat informasinya anak saya sudah di mana sekarang.” Ungkap orang tua Armil.
Ia juga mengaku pasrah dengan tindakan yang di ambil pihak kepolisian, karena ia tidak tau persis apa kesalahan dari anaknya itu. “Ya, saya serahkan semua ke Polisi saja, karena saya tidak tahu persis apa kesalahan anak saya,” Ucapnya

Tinggalkan Komentar