Kapolda Sultra : Waspadai Bahaya Laten Komunis dan Paham Radikal

Dalam rangka memperingati Hari Kesaktian Pancasila, pada hari ini Jum’at tgl 30 September 2016, pukul 09.30 wita bertempat di Pendopo Kabupaten Kolaka, Kapolda Sultra Brigjend Pol Drs Agung Sabar Santoso SH MH memberikan arahan dan pembekalan kepada seluruh elemen masyarakat dan pelajar se Kolaka. 
Hadir pada acara tersebut Bupati Kolaka dan unsur Forkompinda Kolaka, para pejabat teras Pemda Kolaka, instansi, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, LSM serta para pelajar memenuhi pendopo.
Dalam arahannya Kapolda menyampaikan tentang adanya ancaman nyata bagi bangsa Indonesia pada saat ini dan kedepan meliputi ancaman konflik sosial, krisis moral, terorisme, cyber war, intervensi asing tak terkecuali bahaya ancaman peredaran narkoba yang sudah merasuk ke berbagai sendi masyarakat.
Disamping itu kondisi nilai nilai Pancasila saat ini bisa kita rasakan perbuatan yang bertentangan dengan ajaran agama, konflik antar umat beragama, adanya perilaku tidak adil. Adanya dugaan pelanggaran HAM, diskriminasi hukum yang dirasakan masyarakat. Pudarnya budaya gotong royong, rendahnya bela negara. Masih adanya ketimpangan sosial, individualisme, hedonisme dan juga akses pendidikan yang belum merata.
Harapannya tentu mari kita selaku warga negara yang baik, melaksanakan ajaran agama, bertoleransi untuk mempererat persatuan bangsa. Mari kita hormati HAM, tidak diskriminatif dan mendorong peran negara secara optimal.
Masing masing kita memiliki peran yang harus disinergikan karena memiliki nilai strategis untuk tercapainya kesejahteraan masyarakat. Diharapkan terwujudnya karakter bangsa yang tangguh kompetitif berakhlaq mulia bermoral dan berbudi luhur bertoleran, dinamis dan berorientasi Iptek berdasarkan falsafah Pancasila.
Pemuda dan masyarakat memiliki peran penting dalam menjaga keutuhan bangsa, harus menjadi warga negara teladan ditengah masyarakat, memiliki kepedulian terhadap sesama, menjadi konselor/pemecah masalah bagi lingkungannya.
Kabid Humas Polda Sultra AKBP Sunarto menjelaskan kepada media, bahwa kegiatan ini memiliki nilai strategis dalam upaya membentengi warga negara utamanya generasi muda dari bahaya ancaman konflik sosial, ancaman disintegrasi bangsa termasuk upaya membentengi masyarakat kita dari bahaya peredaran narkoba.
“Sekalipun Partai Komunis Indonesia (PKI) telah dibubarkan dan dilarang keberadaannya, namun di era reformasi ini justru memberi peluang munculnya multi ideologi. Kendati secara organisasi PKI sudah tidak ada, namun secara ideologi tidak pernah hilang”, Tutupnya.

Tinggalkan Komentar