Suasana hening Hotel Zenit Kendari, di Kelurahan Korumba, Kecamatan Mandonga mendadak gaduh, Sabtu 05 November 2016, Pukul 13.40 Wita. Pasalnya, seorang pengunjung hotel ini ditemukan tewas dalam kamar yang dipesannya, dengan kondisi terbaring diatas kursi dalam kamarnya.
Pengunjung hotel tersebut bernama Sumarlin, korban ini merupakan Kepala Programer Malaria, Bidang Pemberantasan Penyakit di Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara. Korban adalah pengunjung yang menggunakan hotel karena ada kegiatan seminar Cara Pencegahan Penyakit Malaria yang digelar Dinkes Sultra, Jumat 04 November 2016 kemarin.
Seorang saksi dari pihak Hotel Zenit Kendari, bernama Lilis yang tidak lain merupakan resepsionis hotel mengungkapkan, awal diketahuinya korban meninggal itu saat dirinya ingin menanyakan apakah kamar korban akan diperpanjang atau tidak. Pasalnya, kamar korban Sumarlin sudah di chek out sejak Pukul 10.00 Wita, Sabtu 05 November 2016 tadi.
“Tapi saya telpon-telpon nomor dalam kamar korban ini tidak pernah diangkat. Karena kamarnya ada di Lantai 5 hotel ini, saya bersama pegawai hotel lain naik untuk mengkonfirmasi tapi diketuk-ketuk juga pintunya tidak ada respon,” kata Lilis.
Saksi pun menghubungi petuga Hotel Zenit bernama Jumahi yang tidak lain Kepala Teknisi Hotel Zenit Kendari untuk bersama-sama membuka kamar korban Sumarlin. Setelah pintu kamar korban dibuka, rupanya masih terkunci dari dalam kamar. Saksipun mencoba membuka paksa kunci tersebut.
“Setelah terbuka kami lihat korban sudah terbaring dengan kondisi kepala di lantai dan badannya diatas kursi. Kami perkirakan sudah meninggal, tapi kami takut makanya kami hubungi kepolisian,” kata Jumahi.
Usai mendapatkan laporan dari pihak Hotel Zenit Kendari, sejumlah petugas dari Kepolisian Sektor Mandonga, dan Satuan Reskrim Kepolisian resor Kendari mendatangi kamar tempat korban tewas dan melakukan olah TKP. Polisi juga memasang atau membentangkan garis police line di pintu kamar korban, guna keperluan penyelidikan.
Kapolsek Mandonga Komisaris Polisi Robby Topan Manusiwa menegaskan, hasil dari pemeriksaan luar, pihaknya tak menemukan bekas kekerasan pada tubuh korban. Menurut Robby ntuk memastikan penyebab kematian korban, pihaknya terpaksa membawa jenazah ke Rumah Sakit Bhayangkara Kendari.
“Penyebab kematian korban masih kami selidiki. Sesuai petunjuk RS Bhayangkara, jenazah korban kami bawa ke kamar mayat RS Bhayangkara untuk diautopsi atau visum oleh ahli forensik. Jadi kami masih menunggu hasil autopsi atau visumnya,” jelas Robby.
Dari keterangan rekan korban, bahwa Korban mempunyai riwayat penyakit gagal ginjal Korban hanya seorang diri berada dalam kamar hotel nomor 520 lantai 5. Keberadaan korban di hotel tersebut dalam rangka mengikuti kegiatan pelatihan dari Dinas kesehatan Prov. Sultra.