Kepala Kepolisian Daerah Sulawesi Tenggara, Brigjen Pol Andap Budi menyimpulkan bahwa kasus ledakan di rumah Walikota Kendari, Ir. Asrun, yang berada di Jalan Syeh Yusuf, Lorong Pajak, Kelurahan Korumba, Kecamatan Mandonga, Kendari, Rabu 09 Februari 2017 kemarin, merupakan kecelakaan.
Hal ini kata Andap adalah peristiwa yang tidak disengaja dan merupakan peristiwa secara tiba-tiba. Andap menyampaikan hal ini dalam kegiatan konfrensi pers di ruang Humas Polda Sultra. Katanya dari hasil pemeriksaan saksi dan saksi ahli, peristiwa ledakan adalah kecelakaan.
“Dapat kami simpulkan bahwa peristiwa di rumah pribadi bapak Walikota Kendari, merupakan peristiwa kecelakaan. Akibat gas dari dan reskuker. Sehingga mengakibatkan terjadinya ledakan,” jelasnya.
Pihaknya menyimpulkan bahwa ledakan gas tersebut karena terpicu oleh aliran listrik yang berasal dari reskuker yang sebelum kejadian dalam keadaan on. Saksi yang diperiksa katanya adalah orang yang berada dalam rumah dan warga. Sedangkan saksi ahli kata kapolda merupakan anggota Pus Labfor Polda Sulsel.
“Dari hasil pemeriksaan Tim Lab For Polda Sulawesi Selatan, selama dua hari ini, tidak menemukan adanya komponen bahan peledak. Melainkan hanya menemukan tabung gas 12 kg yang isinya hampir habis dan Habisnya gas itu karena karet tabung bocor dan membuat gas memenuhi ruangan dapur,” jelasnya.
Kapolda sempat menyatakan bahwa sehari sebelumnya tabung gas sempat diganti oleh asisten rumah tangga. Setelah pergantian itu juga dicium adanya bau gas. Namun tak dihiraukan sehingga membuat gas semakin besar dan banyak. Ditanya apa penyebab gas tidak keluar ke ruang terbuka, Andap menjelaskan karena cuaca pada saat kejadian dalam keadaan lembab.
“Sehingga gas mengendap dibawah. Sementara udara ada diatas gas. Dan ketika pemicunya yakni reskuker menyambar gas, sehingga mengakibatkan ledakan,” tuturnya.