
Kegiatan tersebut dihadiri sekitar 50 ( Lima Puluh) orang jamaah Syiah dengan rincian kegiatan sebagai berikut:
1. Pembukaan yang buka oleh ketua ABI ( Ahlul Baid Indonesia ) Ketua DPW ABI Sultra : Ir. Tajhrir Ahmad, MT
2. Ceramah agama yang di bawahkan oleh Ketua DPW IJABI Sultra : Nunung S. Piagi.
3. Ceramah agama yang di bawakan oleh Ustadz Ali Rabbani Ulama Islam Syiah dari Iran.
Dalam kegiatan tersebut sekitar jam 12.30 wita telah datang sekelompok massa yang berasal dari Islamic Center MUadz Bin Jabal (IMC) yang berjumlah sekitar 200 orang bertujuan untuk membubarkan Kegiatan yang dilakukan oleh Ikatan Jamaah Ahlulbait Indonesia (IJABI) karena bertolak belakang dengan Syariah Islam pada Umumnya dan menganggap bahwa ajaran Syiah merupakan ajaran yang sesat dan bertentangan pada ajaran Islam yang sesungguhnya karena telah mengkafirkan beberapa Sahabat Nabi.
Sekitar jam 13.45 wita massa memaksa agar kegiatan tersebut ditutup namun dihalau oleh Kepolisian yang telah bersiaga dilokasi Hotel Kubra, Kapolres Kendari AKBP Sigit Haryadi melakukan koordinasi dengan Pemerintah setempat dan koordinasi dengan Majelis Ulama Indonesia MUI, sekitar jam 14.00 wita dilakukan pertemuan antara Islamic Center Muadz Bin Jabal, Pimpinan IJABI dan ABI Sultra, LURAH Lahundape, Wakil Ketua MUI H. AANG AM, Pimpinan NU Sultra KH. Muslim, Pimpinan Muhammadiyah H. Ryha Madi untuk mencari solusi terkait kegiatan yang dilakukan oleh IJABI yang dianggap sesat oleh Islamic Centet Muadz Bin Jabal.
Adapun tanggapan dari NU melalui KH. Muslim mengatakan bahwa ajaran Syiah ada beberapa menyimpang namun perbedaan jangan selalu disamakan dan persamaan jangan selalu dibedakan, sehingga perlunya kita semua menahan dan bertoleransi.
Tanggapan dari Muhammadiyah melalui H. Ryha Madi mengatakan bahwa Ajaran Syiah merupakan ajaran dari jaman Ali Bin Abu Thalib yang diperangi oleh Muawiyah sehingga inj merupakan persoalan dari jaman dahulu yang sebenarnya saat ini tidak perlu diperdebatkan lagi dan masing-masing harus menghargai dan menghormati dan tidak merasa paling benar dalam beragama.
Tanggapan dari MUI H. Aang AM bahwa memang ada beberapa ajaran Syiah yang menyimpang dari Ajaran Islam seperti menikah Mut’ah (Nikah Kontrak) yang dilakukan oleh Ajaran Syiah sehingga meminta kepada IJABI sultra agar membuka komunikasi dengan MUI agar tidak dikatakan sesat.
Adapun kesimpulan pertemuan tersebut MUI akan mengundang kedua belah pihak untuk bertemu untuk mencari solusi.