Tribratapoldasultra.com_Polda Sultra – Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Tenggara (Sultra) memperingati hari Sumpah Pemuda ke
89 tahun dengan melaksanakan upacara di halaman Apel Mapolda Sultra dengan tema Pemuda Indonesia Berani Bersatu. Sabtu (28/10).
89 tahun dengan melaksanakan upacara di halaman Apel Mapolda Sultra dengan tema Pemuda Indonesia Berani Bersatu. Sabtu (28/10).
Bertindak sebagai Inspektur Upacara (Irup), Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Sultra Brigjen Pol Andap Budhi Revianto, S.I.K., selanjutnya selaku Perwira Upacara AKBP Sulemana dan dipercayakan
sebagai Komandan Upacara AKBP Aries Setyoningsih, S.I.K., pembacaan Pembukaan UUD 45 oleh Dir Sabhara Kombes Pol Drs. Budi Wasono, M.H., pembacaan Skep Ikrar oleh Dir Pamobvit Kombes Pol Drs.
Yozal Zaen. Dan peserta Upacara diikuti oleh Wakapolda,
Irwasda, Pejabat Utama dan anggota Polri serta PNS Polda Sultra.
sebagai Komandan Upacara AKBP Aries Setyoningsih, S.I.K., pembacaan Pembukaan UUD 45 oleh Dir Sabhara Kombes Pol Drs. Budi Wasono, M.H., pembacaan Skep Ikrar oleh Dir Pamobvit Kombes Pol Drs.
Yozal Zaen. Dan peserta Upacara diikuti oleh Wakapolda,
Irwasda, Pejabat Utama dan anggota Polri serta PNS Polda Sultra.
Kapolda
Sultra Brigjen Pol Andap Budhi Revianto, S.I.K. membacakan amanat
dari Menpora, dalam rangka Peringatan Sumpah Pemuda ke 89 tahun ini.
Dalam awal sambutannya Menpora menyampaikan sejarah bahwa 89 tahun yang lalu, tepatnya pada tanggal 28 Oktober 1928, 71 pemuda dari seluruh penjuru tanah air, berkumpul di sebuah gedung di Jalan Kramat Raya, daerah Kwitang Jakarta. Mereka mengikrarkan diri sebagai satu nusa, satu bangsa dan satu bahasa, yaitu Indonesia. Sungguh, sebuah ikrar yang sangat monumental bagi perjalanan sejarah bangsa Indonesia. Ikrar ini nantinya, 17 tahun kemudian melahirkan proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia, tanggal 17 Agustus 1945.
Dalam sebuah kesempatan, Presiden Republik Indonesia yang pertama, Bung Karno pernah menyampaiakan : “Jangan mewarisi abu Sumpah Pemuda, tapi warisilah api Sumpah Pemuda. Kalau sekadar mewarisi abu, saudara-saudara akan puas dengan Indonesia yang sekarang sudah satu bahasa, satu bangsa dan satu tanah air. Tapi ini bukan tujuan akhir”.
Pesan yang disampaikan oleh Bung Karno ini sangat mendalam khususnya bagi generasi muda Indonesia. Mari kita cukupkan persatuan dan kesatuan Indonesia. Stop segala bentuk perdebatan yang mengarah pada perpecahan bangsa. Kita patut bersyukur dan berterima kasih kepada Bapak Presiden Republik Indonesia, Bapak Ir. Joko Widodo yang selama ini memberikan perhatian yang sangat besar terhadap pembangunan kepemudaan Indonesia.