Polisi mengamankan kantor KPU Kota kendari yang didemo massa

Kendari, rabu 1/2/2017 pukul 09.00 wita, di Jalan Chairil Anwar no. 9 kendari. massa memadati depan kantor KPU Kota Kendari. Massa dari berbagai elemen masyarakat kota kendari menuntut pihak peyelenggara agar bersikap adil dan transaparan dalam menyelenggarakan pilkada. Dalam pelaksanaan demo tersebut terjadi gesekan antara massa dan petugas polisi yang mengamankan demonstrasi sehingga eskalasi massa meningkat. 

Melihat situasi aksi massa yang sudah mulai anarkis maka komandan sabhara memerintahkan dalmas awal sat sabhara polda sultra untuk meredam suasana massa namun situasinya semakin tidak terkendali sehingga satuan dalmas lanjutan dari sat sabhara polda sultra memback up dengan melalukan lintas ganti untuk menghalau massa yang mulai melakukan anarkis. Suasana massa makin tidak terkendali lintas ganti pun berganti kali dengan satuan Brimob polda sultra dengan peralatan lengkap menghalau massa sekaligus mengurai menggunakan water canon dan menembakan gas air mata sehingga massa pun bercerai berai. 
Aksi massa tersebut hanya merupakan simulasi yang diperagakan oleh personil sabhara sebanyak 151 personil dilengkapi peralatan dan kendaraan roda empat dan Satuan Brimob polda sultra sebanyak 250 personil yang didukung dengan peralatan lengkap. Simulasi tersebut adalah bentuk kesiapan dalam hal menghadapi aksi massa yang sesungguhnya bilamana dalam pelaksanaan pasca Pilwali kota kendari. 
Peragaan tersebut di saksikan oleh Wakil Kepolisian Daerah Sulawesi Tenggara Kombes Pol. Drs. Bambang Priambadha. SH. M.Hum., Dir Sabhara polda sultra Kombes Pol. Drs. Hary, Kasat Brimob Polda Sultra Kombes Pol. R. Kasero Manggolo dan Ketua KPU Kota Kendari Hayani Imbu. 
” Simulasi ini adalah bentuk peragaan yang diperankan oleh Anggota Satuan Sabhara dan Brimob Polda Sultra bilamana mengahadapi aksi massa pasca pilwali kota kendari, hal ini kita lihat kesiapan anggota maupun peralatan pendukung dalam menghadapi massa demonstran. Jadi yang diperagakan yaitu tata cara sesuai SOP dalam hal lintas ganti pasukan mulai dalmas awal ke dalmas lanjutan hingga ke pasukan PHH dari Satuan Brimob dan cara penggunaan alat pendukung yang tentunya dilihat dari eskalasi dan situasi massa. Jadi kegiatan ini merupakan tindak lanjut sebagaimana perintah Bapak Kapolda Sultra,” ujar Bambang kepada media.


Tinggalkan Komentar