Tribratanews.sultra.polri.go.id-Bertempat di LapanganApel Mapolres Muna digelar upacara gelar pasukan Operasi Ketupat Anoa 2018, Rabu (6/5) pukul 08.00 WIB.
Hadir dalam kegiatan tersebut Jajaran Forkompinda Bupati Muna atau yang mewakili,Bupati Muna Barat atau yang mewakili, bupati Buton Utara atau yang mewakili,Ketua DPRD Kab.Muna, Komandan Kodim 1416 dan tamu undangan lainnya.
Bertindak sebagai Inspektur upacara AKBP Agung Ramos P. Sinaga S.Sos S.H M.Si mengatakan dimana dalam amanat tersebut yaitu operasi tersebut berlangsung selama 18 hari, dari tanggal 7-24 Juni 2018.Dengan menurunkan banyak personel pengamanan gabungan, yang terdiri dari unsur Polri, TNI, Pemda, serta stakeholders terkait, dan elemen masyarakat lainnya.
“Rencana operasi disusun melalui serangkaian evaluasi terhadap pelaksanaan Operasi Ramadniya pada tahun 2017. Disertai analisa potensi gangguan kamtibmas di tahun 2018. Sehingga pada pelaksanaan operasi tahun ini, setidaknya terdapat 4 potensi kerawanan yang harus diwaspadai bersama.
Dia menambahkan potensi kerawanan pertama adalah stabilitas harga dan ketersediaan bahan pangan. Pada tahun 2017 secara umum stabilitas harga pangan dapat terjaga dan tidak terjadi kelangkaan bahan pangan.
“Hal itu dapat diwujudkan berkat kerjasama dari semua instansi terkait seperti Kementerian Pertanian, Kementerian Perdagangan, Bulog, Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU), maupun Satgas Pangan Polri.
Pada tahun ini, jelasnya potensi permasalahan masih berkisar pada masalah distribusi pangan, upaya penimbunan oleh kelompok kartel / mafia pangan, maupun perilaku negatif pelaku usaha yang menaikkan harga di atas harga yang ditetapkan.
“Oleh sebab itu, diperlukan kerja sama dan langkah proaktif dari stakeholders terkait guna mengatasi hal ini,” tegas Agung Ramos P.Sinaga