Subdit 1 Dit Narkoba Polda Sultra tangkap Mahasiswa Sedang Kemas Sabu

Peredaran narkoba jenis sabu-sabu mulai memasuki dunia pendidikan di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara. Tidak hanya sebagai pengguna, melainkan tindakan menyebar luaskan barang haram tersebut turut dilakukan. Buktinya, seorang mahasiswa salah satu perguruan tinggi ternama di Kendari ditangkap mengedarkan narkoba. 
Mahasiswa tersebut bernama Anto, warga Lorong Firdaus, Kelurahan Bende, Kecamatan Kadia. Pria ini ditangkap bersamaan dengan rekannya bernama Imron. Keduanya ditangkap saat akan mengedarkan narkoba sebanyak 21 gram yang sudah dipisah berbentuk paketan. Penangkapan kedua pria ini terjadi Minggu 30 Oktober 2016, pukul 01.30 Wita. 
“Proses penangkapan ini setelah kami melakukan undercover atau penyamaran sebagai pembeli. Setelah kami dapat satu paket kecil untuk barang bukti, kami langsung melakukan penangkapan terhadap kedua pelaku,” kata Kasubdit I Direktorat Narkoba Kepolisian Daerah Sultra, Ajun Komisaris Besar Polisi Sarira, Senin 31 Oktober 2016. 
Saat penangkapan ini, keduanya sementara menyusun narkoba untuk dijual kebeberapa pembeli lainnya. Diakui Sarira, bahwa keduanya adalah target operasi sejah bulan Agustus 2016 lalu. Namun informasi masyarakat yang didapatkannya, keduanya saat itu belum menguasai atau memiliki barang seperti hasil penangkapan. Ketika Minggu 30 Oktober 2016 semuanya telah pasti maka dilakukan penangkapan. 
“Barang ini disimpan dalam kaleng minuman. Rencananya akan dijual dengan sistem tempel kepada pembeli. Namun sebelum melakukan transaksi kedua kalinya, anggota kami sudah melakukan penangkapan,” jelasnya. 
Kini Anto dan Imron sementara menjalani pemeriksaan di Ditresnarkoba Polda Sultra. Penyidik sementara melakukan BAP kepada keduanya dan melakukan pemeriksaan urine. Saat digelandang ke ruang konfrensi pers, Anto dan Imron menuturkan air mata. Keduanya menyesali perbuatannya dan seakan berpikir barang haram itu merusak masa depan mereka. 
“Tidak pak, saya tidak kenapa-kenapa,” tukas Imron kepada seorang perwira polisi ketika ditanya perihal dia menangis.

Tinggalkan Komentar