Kerja keras Muhamad Saleh ini akhirnya dirasakan manfaatnya oleh masyarakat Desa Tunas Baru. Jika selama ini, warga Desa harus menempuh perjalanan 8 kilometer untuk mengantarkan anaknya menempuh pendidikan di sekolah Dasar di desa tetangga, maka dengan hadirnya SDS Anak Sholeh itu, aktivitas seperti itu tidak lagi dilakukan penduduk Tunas Baru.
“Keberadaan sekolah Anak Sholeh ini sangat membantu dan bermanfaat bagi masyakat disini pak,” kata Baharuddin Tola, kepala Desa Tunas Baru. Menurut Baharuddin, sejak adanya SDS Anak Sholeh hampir semua anak-anak Desa bisa menikmati pendidikan di tingkat dasar serta tidak lagi repot menuntut ilmu di sekolah yang jauh dari rumahnya. Orang tua murid juga begitu. Mereka juga tidak lagi repot mengantar dan menjemput anaknya sekitar 8 kilo di sekolah yang ada di desa tetangga.
Sementara Muhamad Saleh, bhabinkamtibmas Desa Tunas Baru mengatakan, ide pendirian dan pembangunan sekolah dasar swasta anak sholeh itu berawal dari penempatannya sebagai bhabinkamtibmas di desa itu. Katanya, saat penempatan bhabinkamtibmas 2015 lalu, dirinya merasa tergerak hatinya melihat tidak ada satupun sekolah dasar di Tunas Baru.
Akibat permasalahan ini, dia juga merasa prihatin dengan warganya yang rela membagi waktu ke sawah dan ke sekolah demi sebuah pendidikan. Melihat kondisi tersebut, Muhamad Saleh memantapkan niatnya mendirikan sekolah. Upayanya berhasil, kementrian pendidikan dan kebudayaan memberikan respon dengan mengeluarkan SK nomor 200/2015 serta Nomor Pokok Sekolah Nasional (NPSN) 69892559, sebagai persetujuan pendirian sekolahnya.
Berbekal SK dan NPSN itu, Muhamad Soleh mulai mematangkan rencananya. Meski belum memiliki gedung pendukung, mulai 2015 lalu, sekolahnya resmi menerima murid baru. Saat itu, proses belajar mengajar dilakukan dirumah penduduk, setelah itu pindah di aula balai desa dan saat ini proses belajar mengajar dilakukan di gedung sendiri, yang dibangun swadaya bersama masyarakat Desa. “Alhamdullillah, tahun ajaran 2017 ini, kali ketiga kami menerima siswa baru,” katanya.
Kapolres Bombana, AKBP Bestari H Harahap mengaku bangga dengan hasil kerja bhabinkamtibmasnya itu. Menurut Bestari, apa yang dilakukan brigadir Muhamad Saleh itu merupakan bentuk pendekatan Polri kepada masyarakat. Dia berharap, keberadaan sekolah itu, bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh masyarakat Desa demi mensukseskan program pendidikan dan membebaskan generasi dan buta aksara.
Berjalan demi waktu proses pendirian SDS Anak Soleh dua kali pindah tempat belajar maka Bhabin Kamtibmas Brigadir Muh.Saleh bersama masyarakat mengadakan rapat komite utk pembangunan ruang kelas belajar (RKB) jadi hasil yg disepakati adalah orang Tau siswa mengumpulkan dana pembelian atap seng seharga 4 lembar / orang selanjutnya adalah anggaran swadaya masyarakat, juga sebagian diambilkan dari dana bos, proses pembangunan SDS. Anak Soleh tersebut tdk satu kali rampung bahkan sampai sekarang masih sangat darurat, namun dengan kondisi ini Bhabinkamtibmas Brigadir Muh. Saleh masih semangat untuk mengurus SDS anak Soleh tersebut.