Tribratanews.sultra.polri.go.id – Budaya Posepa’a merupakan hasil cipta dan karya masyarakat Liya Kec. Wangsel Kab. Wakatobi mulai dari zaman kesultanan hingga sekarang dengan beradu kekuatan beladiri menendang dengan menggunakan kedua kaki yang dilakukan oleh laki-laki dewasa maupun anak-anak usai pelaksanaan shalat Idul Fitri maupun idul Adha.
Budaya Posepa’a ini bukan saja dipadati oleh masyarakat setempat tapi juga warga masyarakat dari luar Desa Liya, oleh itu Polri dalam hal ini Personil Polres Wakatobi melakukan pengamanan kegiatan dimaksud.
Sebelum aksi Posepa’a dimulai, terlebih dahulu ditampilkan tari perang oleh pemangku adat Suku Liya Wakatobi yang disebut Tari Honari Mosega. Konon tarian tersebut merupakan simbol perang melawan hawa nafsu saat Ramadan.
IPTU Idris Unga Personil Polres Wakatobi, menjelaskan kegiatan yang dilaksanakan di sekitaran Benteng Keraton Liya Togo, Kecamatan Wangi-wangi Selatan Kabupaten Wakatobi ini, sangat antusias warga ingin menyaksikan kegiatan posepa’a sehingga sekitaran kraton penuh dengan lautan manusia yang memadati lokasi tersebut.