Tribratanews.sultra.polri.go.id – Akibat kejadian penganiayaan yang dilakukan sekelompok Pemuda yang ada di kabupaten kolaka Timur yang berdampak adanya pengrusakan terhadap salah satu tempat usaha warga di wilayah tersebut, dimana kejadian pengroyokan terjadi di tempat itu pula sekitar beberapa hari sebelumnya yakni tepatnya pada tanggal 15 Juni 2018 lalu.
Kejadian penganiayaan yang semakin meluas dan mengarah ke sara dikarenakan antara pihak yang melakukan penganiayaan dan menjadi korban penganiayaan berbeda suku yakni bugis dengan tolaki.
Atas kesigapan dan kesiapan Polri dalam menangani permaslahan tersebut dalam hal ini Kepolisian sektor Ladongi langsung melakukan pengamanan dan melakukan penangkapan terhadap para pelaku penganiayaan, namun tak sampai disitu masyarakat tetap merasa tidak puas dan akan melakukan aksi pengusiran bahkan pengrusakan pada warkop warga yang kebetulan menjadi lokasi penganiayaan dan satu suku dengan pelaku.
Menyikapi hal tersebut Kapolres kolaka AKBP Didik Supranoto, SIK bersama Wakapolres Kolaka Kompol M. Yosa Hadi, SIK dengan didampingi oleh Kabagren Polres Kolaka langsung berkunjung ke lokasi dan melakukan pertemuan dengan kedua belah pihak di aula Kecamatan Ladongi.
Pertemuan yang dihadiri oleh para Muspika kecamatan Ladongi, tokoh agama, tokoh Masyarakat serta Tokoh adat akhirnya menuai titik temu dan sepakat untuk berdamai dan tidak melakukan proses hukum melainkan akan dilaksanakan dengan Proses Adat yang akan dilaksanakan dua hingga tiga hari setelah pertemuan hari ini, Selasa (19/6/18).
Kita lakukan pendekatan secepat mungkin dan saat ini kita lakukan pertemuan untuk memediasi para masyarakat guna menghindari terjadinya konflik sara, dan Alhamdulillah mereka bisa memahami dan sepakat untuk berdamai,”Ungkap Kapolres Kolaka AKBP Didik Supranoto, SIK”.
Di tempat terpisah warga masyarakat khsususnya para tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat maupun tokoh pemuda yang ada mengapresiasi kinerja Polri yang sangat cepat dalam menangani kejadian tersebut sehingga situasi Kamtibmas di wilayah Ladongi Khususnya kelurahan Atula tetap Kondusif.