Tribratanews.sultra.polri.go.id – Kapolres Bombana AKBP Andi Adnan Syafruddin memimpin pelaksnaaan apel gelar pasukan dalam rangkah operasi patuh diwilayah hukum Polres Bombana yang dilaksanakan di lapangan upacara Mapolres Bombana dan disaksikan oleh Wakapolres Bombana bersama para pejabat utama polres kamis (26/4/2018).
Apel gelar pasukan tersebut juga dihadiri oleh Para Kapolsek jajaran, yang mewakili DanRamil Rumbia Pelda Fahilu, dan peserta Apel yang masing-masing terdiri dari 1 pleton diantaranya Pleton TNI, Sat Sabhara, gabungan staf, Sat Lantas, gabungan Sat Intelkam dan Sat Reskrim, Dinas Perhubungan dan Sat Pol PP.
Dalam sambutannya, Kapolres Bombana AKBP Andi Adnan Syafruddin mengatakan bahwa, Apel gelar pasukan ini bertujuan untuk mengetahui Sejauh mana kesiapan personil maupun sarana pendukung lainnya sehingga operasi dapat berjalan dengan lancar.
Selain itu, Permasalahan di bidang Lalu lintas merupakan konsekuensi dari meningkatnya jumlah kendaraan bermotor dan populasi penduduk yang memerlukan alat transportasi sebagai sarana mobilitas dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
Sehingga, Sesuai amanat UU nomor 22 tahun 2009 tentang lalu lintas dan angkutan jalan kita diharapkan untuk :
a. Mewujudkan dan memelihara kamseltibcar lantas
b. Meningkatkan kualitas keselamatan dan menurunkan tingkat fatalitas korban kecelakaan lalu lintas
c. Membangun budaya tertib berlalu lintas
d. Meningkatkan kualitas pelayanan kepada publik
“Salah satu yang menjadi fokus perhatian saat ini adalah bagi keselamatan pengguna jalan, dalam kontes ini lalu lintas dapat dipahami sebagai urat nadi kehidupan, cermin budaya bangsa dan cermin tingkat modernitas,” kata Kapolres Bombana
Lebih lanjut, dirinya mengatakan bahwa data kecelakaan dan pelanggaran pada operasi Patuh 2017 sebanyak 2.203 kejadian mengalami penurunan 239 kejadian atau -13% dibanding pada tahun sebelumnya 2016 sebanyak 2542 kejadian. Adapun korban meninggal dunia mengalami peningkatan sebanyak 2 %, pada operasi patuh 2017 420 orang dibandingkan pada tahun 2016 sebanyak 412 orang.
“Korban luka berat mengalami penurunan sebanyak 44%, pada operasi tahun 2017 sebanyak 407 orang dibanding pada operasi patuh 2016 sebanyak 724 orang. Pelanggaran lalu lintas mengalami peningkatan sebanyak 12 %, pada operasi patuh 2017 841.244 pelanggaran dibanding pada tahun 2016 dengan jumlah tilang sebanyak 676.317 lembar dan teguran sejumlah 164.927.,” ujarnya
Sasaran prioritas oprasi Patuh 2018 pengemudi menggunakan HP, Pengemudi melawan arus, Pengemudi sepeda motor berboncengan lebih dari satu, pengemudi dibawag umur;, pengemudi dan penumpang sepeda motor tidak menggunakan helm;, pengemudi dalam keadaan mabuk miras, melebihi batas kecepatan yang telah ditentukan. Dengan penindakan pelanggaran pada operasi patuh 2018 diharapkan dapat menekan angka jumlah korban fatalitas dan meminimalisir kemacetan lalu lintas serta terwujudnya kamseltibcarlantas.