Tribratanews.sultra.polri.go.id – Intensitas hujan yang tinggi dan berkepanjangan di Kabupaten Kolaka Utara (Kolut) membuat debit air dari pegunungan terjadi peningkatan. Hal ini telah mengundang musibah bagi warga Desa Ponggiha Kecamatan Lasusua dimana 45 rumah terendam air luapan sungai pukul 22.00 wita, Rabu (28/1).
Meluapnya sungai desa setempat lantaran tidak sebanding dengan debit air yang mengalir dari lereng perbukitan. Ditambah lagi sejumlah potongan dahan dan pohon menyumbat kolom jembatan hingga air mengalir masuk ke kompleks pemukiman.
Jembatan yang tersumbat itu terletak di Dusun II Kirambu yang diduga kurang lebar hingga memudahkan sampah pepohonan tertahan. Kapolsek Lasusua, Ipda Jamarin Riche,SH telah mengutus anggotanya melakukan patroli ke rumah-rumah warga pasca tergenang air luapan. Tidak ada korban jiwa namun cukup melumpuri lantai 45 rumah setempat. “Sudah surut kembali,” ujarnya, Kamis (1/3).
Wakil Bupati H. Abbas bersama Kepala BPBD Kolut, Hardi telah memantau langsung lokasi pemukiman yang terendam air pukul 23.00 wita malam itu. Hari ini Wakil Bupati kembali ke lokasi dengan menyisir sungai di sepanjang desa. Dilihatnya sungai-sungai yang menyempit hingga meminta agar segera dinormalisasi.
Hardi mengutarakan telah melakukan pembersihan di jembatan Ponggiha dan masuk hingga pangkal pemukiman di sepanjang aliran sungai. Untuk sementara di sekitar BTN Balosi akan dilakukan normalisasi kurang lebih 150 meter sebagai upaya penanganan darurat. “Alat beratnya telah bergerak ke lokasi. Untuk data pasti total rumah yang terendam masih sementara dirampungkan apakah masihbada tambahan atau tidak,” ujarnya.
Selain itu di Watuliwu juga akses jembatan setempat disekitar bendungan juga mengancam hingga akan diberikan perhatian. Melalui lisannyanya ia juga meneruskan himbauan H. Abbas agar masyarakatnya waspada bencana baik banjir maupun longsor mengingat intensitas hujan cukup tinggi. “Sudah disampaikan ke semua kades dan melalui Kendari Pos bisa disebar agar diketahui masyarakat Kolut pada umumnya,” pungkasnya.
Masyarakat Desa Ponggiha yang terendam luapan air bercampur lumpur itu telah membersihkan kediamannya masing-masing. Sejak semalam meski tidak berlangsung dalam waktu yang cukup lama tetapi ketinggian ada yang mencapai hjngga lutut orang dewasa.